Sejak mendapatkan wejangan berupa motivasi kepenulisan dari Kang Sutejo, alhamdulillah, di sela-sela kesibukan saya menyelesaikan tugas kuliah, saya pun tidak berhenti menulis. Menulis apa saja. Khususnya menulis buku. Namun, sampai saat ini saya lebih banyak menulis yang bernuansa fiksi. Fiksi begenre puisi. Jika dihitung sejak bertemu Kang Sutejo sampai hari ini, saya telah menulis 4 (empat) buah buku solo (puisi) dan beberapa artikel yang dimuat dalam buku kumpulan. Twrmasuk menulis artikel jurnal. Bagi saya, menulis adalah suatu proses pengungkpan ekspresi dan emosi melalui lambang-lambang bahasa yang tersusun secara maknatif dan tentu dengan proses kreatif-selektif dalam memilih kata. Jika tulisan kita dibaca orang banyak dan dapat diamalkan bagi mereka, maka tulisan tulisan tersebut bermnafaat. Maka dengan demikian, menulis bukan saja sebatas sebagai pengungkapan ekapresi. Akan tetapi, menulis adalah ibadah. Selain itu, bagi saya, menulia adalah pekerjaan. Sebab, ketika tulisan kita dimuat di media dan tentu akan dibauar sebagai penulis. Oleh karena itu, menulis adalah pekerjaan. Hal tersebut berani saya katakan karena berdasar dari pengalaman pribadi saya.
Beberapa bulan yang lalu, saya diminta oleh salah seorang teman saya yang kebetulan bekerja di sebuah media massa "koran harian" untuk menulis opini dengan topik tertentu. Saya pun menanggapi positif permintaan teman tersebut dengan menulis. Tulisan saya itu pun lalu saya kirimkan dan keesokan harinya terbit. Setelah itu, keesokan harinya, teman saya pun menelpon meminta nomor rekening. Saya bertanya, "Wah, untuk apa, Saudara?".
"Saya mau mengirim uang untuk honor menulis kamu". Jeaslnya.
Dalam hati saya berucap, "Alhamdulillah, kalau rejeki, pasri tidak kemana".
Pengalaman kedua:
Beberapa bulan yang lalu saya juga pernah menulis artikel jurnal penelitian untuk diterbitkan ke dalam buku kumpulan laporan penelitian. Saya sudah tahu sebelumnya, bahwa siapa pun yang menulis, asalkan tulisannya diterima "bermutu" akan dibayar. Sekira dua bulan setelah saya mengirim artikel jurnal saya tersebut, saya pun diberi honor menulis dikirim via rekening pribadi saya. Alhamdulillah, jumlahnya lumayan untuk jajan, beli 3-5 eksemplar buku, sekaligus beli lipstik istri. Heheh...
Dengan pengalaman menulis dan berprofesi sebagai seorang penulis, bahi saya adalah pengalaman yang sungguh luar biasa. Apalagi bisa berbagi waktu kuliah sambil menulis. Sebab menulia tidak hanya sebagai kegiayan untuk berekspresi. kan tetapi, juga sebagai pekerjaan yang membuahkan hasil, kepuasan rasa, batin dan kepuasan materi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar